1. Penyembahan
Doa penyembahan adalah reaksi spontan kita akan Tuhan. Saat kita menyadari kebesaran Tuhan, kehadiran-Nya dalam setiap aspek perjalanan hidup kita, atau kebaikan-Nya lewat ciptaan-Nya yang kita lihat dan rasakan di bumi ini, kita berdoa melalui penyembahan.
2. Permohonan
Doa permohonan adalah saat kita membawa kebutuhan atau permasalahan pribadi kita di hadapan Tuhan. Ada sebagian orang yang mengatakan bahwa kebutuhan pribadi adalah hal egois. Namun, dalam doa yang diajarkan Yesus yakni yang kita sebut Doa Bapa Kami, disebutkan pula doa “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya..dan janganlah membawa kami ke dalam percobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat.” (Mat.6:11,13).
3. Doa untuk orang lain (Doa syafaat)
Dalam jenis doa ini, yang kita lakukan bisa dibilang dalah seperti bekerja. Di sini, kita memanjatkan doa secara tak jemu-jemu untuk kepentingan orang lain, sesame manusia yang membutuhkan kasih dan pertolongan Kristus, bahkan untuk orang-orang yang membenci kita. Dalam jenis doa inilah kita dapat melihat bahwa pada hakikatnya, doa adalah juga sebuah peperangan rohani.
Sikap dalam berdoa
Sikap kita dalam berdoa adalah penting. Yang harus diingat, Tuhan lebih melihat sikap hati ketimbang apa yang tampak dari luar. Apalagi saat berdoa, yaitu saat kita berkomunikasi dan mengimani bahwa kia menghadap ke hadirat Allah.
1. Penerimaan
Kita harus berdoa dengan menerima fakta bahwa Tuhan lebih tahu apa yang kita perlukan ketimbang diri kita. Bahkan ia sudah mengetahui apa kebutuhan kia sebelum kita meminta kepada-Nya (Mat.6:8).
2. Iman
Berkat dari berdoa adalah nyata, seperti firman-Nya dalam Alkitab (Yak. 1:5-7). Maka dari itu, dalam berdoa kitapun harus percaya, mengamininya, dan berdoa tanpa keraguan akan janji-Nya itu.
3. Tidak henti-henti
Yesus sendiri memberikan tips ini dalam perumpamaan-Nya di Lukas 18:1-8. Jika saat ini doa Anda belum juga mendapat jawab, tetaplah berdoa, berseru, dan mengetuk pintu berkat Kerajaan Sorga.
4. Motivasi yang benar
Dalam Yakobus 4:1-3 kita dapat melihat ada juga yang berdoa tanpa jemu, bahkan mungkin juga dengan percaya, tapi doanya tak pernah dikabulkan karena permohonan doanya dilandasi oleh motivasi yang salah. Meminta pada Tuhan tidak salah, tapi motivasi kita juga harus benar dan sesuai kehendak-Nya. Contoh motivasi yang salah seperti permintaan Yohanes dan Yakobus (Mrk.10:35-37), sedangkan motivasi yang benar misalnya permintaan Raja Salomo muda (1 Raj. 3:3-15).
5. Seturut kehendak Allah
Yohanes menegaskan janji ini, ”Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.” (1 Yoh 5:14). Doa kita pasti akan dikabulkan jika seturut dengan kehendak Tuhan yang jelas dinyatakan dalam Alkitab. Contoh: Tuhan pasti mengabulkan doa kita yang ingin bertobat dan kembali kepada-Nya (1 Yoh.1:9). Namun, jika apa yang kita minta tidak langsung diungkapkan dalam Alkitab, kita harus berserah supaya hanya kehendak-Nya saja, dan bukan kehendak kita yang terjadi.
6. Dengan kepatuhan
Yakobus menyatakan “Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya” (yak.5:16). Tuhan akan mengabulkan permohonan doa dari orang benar, yaitu yang terbukti patuh dan mau menuruti setiap kehendak-Nya. Surat Yohanes menegaskan janji ini “dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbua apa yang berkenan kepada-Nya” (1 Yoh.3:22).
7. Mengucapkan syukur
“Nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohanan dengan ucapan syukur” (Flp. 4:6). Setiap doa dan permohonan kita pada Tuhan hendaknya kita sampaikan dengan ucapan syukur. Ketimbang mengeluh dan marah kepada Tuhan, kita harus lebih dulu ingat segala kebaikan Tuhan atas berkat, kehidupan, janji, dan pelajaran yang sangat baik yang telah kita terima sepanjang hidup ini. Tuhan menyukai dan akan mengabulkan doa dari hati yang penuh syukur dan memuliakan nama-Nya ketimbang yang bersungut-sungut.
Membangun kehidupan Doa yang sehat.
1. Doa secara teratur
Jangan hanya berdoa saat Anda merasa ada sesuatu yang ingin didoakan. Sebagaimana dicontohkan Daniel (Dan.6:10) jadikan doa sebagai kegiatan rutin dan teratur dan tak terpisahkan dalam aktivitas keseharian anda. Tapi, tentu saja anda juga bisa berdoa kapan saja anda mau di luar jam doa rutin anda itu.
2. Rencanakan jam Doa anda
“Latihlah dirimu beribadah” (1 Tim 4:7b). Perencanaan adalah bukti bahwa anda mau berdisiplin dan melatih diri, termasuk dalam hal doa sebagai ibadah pribadi Anda.
3. Berdoalah dalam keadaan fit
Beberapa orang berdoa saat mata mengantuk atau tubuh lelah. Akibatnya, bukannya berdoa, kita malah ketiduran. Jika memang anda sudah mengantuk saat jam doa tiba, ada baiknya lakukan sedikit senam ringan dulu. Anda juga bisa memakai waktu seperti seusai mandi atau waktu khusus di siang hari saat Anda masih fit. Anda juga bisa berdoa dengan duduk di kursi ketimbang sambil berbaring di tempat tidur. Apapun caranya, tindakan ini menunjukkan bahwa anda memang menaruh aktivitas doa sebagai salah satu prioritas utama dalam hidup anda.
4. Pastikan doa anda seimbang
Arti dari seimbang di sini antara lain:
a. Anda berdoa untuk diri sendiri maupun orang lain.
b. Mengaku dosa dan mensyukuri berkat Tuhan.
c. Memuji Tuhan untuk perbuatan-Nya dank arena Ia Tuhan.
5. Doa dengan pengharapan
Kita harus menaikkan doa dengan ‘pengharapan’. Artinya, kita mengharapkan dan mencari jawaban Tuhan atas doa kita. Doa orang benar bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya (Yak.5.16). Buatlah daftar doa dan tandai doa yang telah Tuhan jawab.
6. Berdoa dengan spesifik
Sebutkan secara spesifik nama orang, tempat, kejadian, pikiran, dan berkat yang terkait dengan pokok doa anda. Hal ini akan membantu anda lebih berfokus dalam berdoa, membangun kesadaran sehingga lebih dengar-dengaran akan suara Tuhan. Selain itu, karena anda pasti juga ingin Tuhan menjawab doa anda dengan cara spesifik, doa anda tentu juga harus spesifik. Dan karena dosa yang anda lakukan terjadi dalam hal spesifik, maka pengampunan yang anda minta juga harus disebutkan secara spesifik.
7. Berdoa dengan hati-hati
Tuhan memang mengetahui isi hati kita lebih dari apa yang kita ucapkan. Ia tahu apa yang kita maksud meski kita tidak bisa mengucapkannya dengan tepat atau bahkan menutup-nutupinya dalam doa kita. Tapi itu tidak berarti kita boleh berdoa dengan mengucapkan segala yang kita mau. Dia adalah Allah yang kudus sehingga segala yang kita ucapkan dalam hadirat-Nya tidak boleh yang kotor. Demikian pula, kata-kata yang disampaikan dalam doa juga tidak boleh pura-pura sehingga doa kita malah dibungkus dengan sikap munafik yang juga adalah najis di hadapan Tuhan. Jadi, kita tetap tidak boleh sembarangan dalam berdoa karena Ia adalah Raja kita.
8. Berdoa secara Alkitabiah
Apapun yang kita lakukan hendaknya untuk kemuliaan Allah (1 Kor.10:31). Salah satu patokan dalam melakukan sesuatu yang memuliakan Allah adalah Alkitab. Jadi, dalam berdoa, teladanilah doa seperti dijelaskan dalam Alkitab. Teladani cara doa Yesus, teladani cara doa Paulus. Oleh sebab itu, jika ingin tahu cara mereka berdoa, kita harus mempelajari Alkitab.
9. Doakanlah hal yang penting
Doakan hal-hal yang penting, dalam ukuran Allah. Doa kita adalah supaya kehendak Tuhan yang jadi, bukan kehendak kita sendiri yang jadi. Tanyakan, apa yang Tuhan ingin lakukan? Apa yang Tuhan inginkan untuk saya lakukan hari ini? Apa yang ingin Tuhan ajarkan kepada saya melalui masalah ini? Bagaimana Tuhan ingin saya bertumbuh dan berkembang? Misalnya, jangan hanya berdoa agar seseorang disembuhkan dari penyakitnya, tapi doakan juga agar melalui pengalaman sakitnya ini hatinya dapat semakin dekat pada Tuhan dan lebih menghargai berkat kesehatan yang Tuhan berikan. Hal ini juga akan melatih anda agar dapat melihat dalam cara pandang Allah.
10. Berdoa secara intim
Ingatlah bahwa dengan berdoa, Anda sedang berhubungan secara pribadi dengan Tuhan. Sikap kita dalam melakukan komunikasi jenis ini tentu berbeda dengan sikap saat kita berkomunikasi dengan informasi nomor telepon. Komunikasi yang kita lakukan dalam doa adalah seperti orang tua dan anak, seperti sepasang kekasih, seperti sahabat dekat. Berdoalah agar Tuhan member anda pengertian untuk dapat lebih mengenal-Nya. Nyatakan ucapan syukur bahwa Ia telah bersedia hadir dalam kehidupan anda. Jangan lupa bahwa Tuhan berkata-kata kepada anda melalui firman-Nya di Alkitab, sementara anda berkata-kata dengan Dia melalui doa pribadi anda. Jadi, jangan sia-siakan kesempatan doa Anda, nikmatilah jam-jam doa anda dengan Dia.